Surabaya || Gerbang News
Keluarga Besar Rakyat Surabaya (KBRS) Perjuangan menjalankan amanah penyembelihan dan pembagian hewan qurban yang diberikan oleh KH. Mohammad Basor dan dari PT. Cipta Karya Multi Tehnik di masjid Assakinah Balai Pemuda Surabaya.
Acara terasa semakin lengkap, manakala Abah Sumaji yang juga salah satu pembina dan penasehat KBRS Perjuangan menyembelih 3 ekor kambing didampingi Cak Hasan selaku sekretaris KBRS Perjuangan yang dikenal ahli dibagian pengulitan maupun pemotongan kambing.
Turut memeriahkan di masjid Assakinah yang berada di lingkungan situs Bangunan Cagar Budaya ( BCB ) Balai Pemuda Surabaya, aktivis-aktivis yang biasanya mengkritik kebijakan-kebijakan Pemerintah Kota Surabaya yang dipandang keliru, terutama yang berkenaan dengan masalah yang ada hubungannya dengan History Kota Pahlawan.
Saat itu, Cak Hasan menyampaikan, bertepatan di hari 10 Dzulhijah 1441 Hijriyah, KBRS Perjuangan mendapatkan hewan qurban dari KH. Mohammad Basor, pemimpin masjid Al Mubashiroh yang berlokasi di Kedung Rukem Tengah 3 Buntu No. 1 Surabaya.
“Beliau memberikan amanah seekor kambing dari santrinya bernama Bapak Doddy yang berprofesi sebagai Guru Bahasa Cina agar hewan qurbannya disembelih dan dibagikan dagingnya kepada organisasi yang sangat peduli pada masalah-masalah sosial masyarakat di Surabaya,” ucapnya, menirukan pesan dari KH. Mohammad Basor.
“Sementara yang 2 ekor kambing di dapat dari PT. Cipta Karya Multi Tehnik, yang diserahkan langsung oleh pimpinan proyek Bapak Bonar kepada Cak Hasan selaku sekretaris KBRS Perjuangan,” imbuh Cak Hasan, yang juga penopang hampir semua kegiatan yang dilakukan oleh organisasinya.
Menjawab Pertanyaan Wartawan
Sembari tangannya tidak henti memainkan sentuhan Gobang di hewan qurban yang tergantung pada ikatan Scapolding, Cak Hasan mengatakan, memang benar jika KBRS Perjuangan merupakan sekumpulan tukang kritik di Pemerintah Kota Surabaya.
“Itu kalau Pemkot Surabaya menyadari dan berpikir positif, pasti akan membenarkan apa-apa yang kita sampaikan. Itu sih kalau PENGUASA Surabaya sadar atas perannya,” ujarnya.
Dan selama ini, sambung Hasan, apapun yang dilakukan oleh KBRS Perjuangan tidak berujung pada permintaan proyek kepada Dinas ataupun instansi-instansi dibawah Pemerintah Kota Surabaya. “Jadi, KBRS Perjuangan tidak punya beban ketika mengkritisi Pemkot Surabaya. Kita los dengan hati yang tulus,” cetusnya.
“Mudah-mudahan di periode kepemimpinan Surabaya kedepan, bukan lagi seorang penguasa, melainkan seorang pemimpin yang bijak dan sanggup membangun kota tercinta ini secara Kolektif Koligial. Tidak One Woman Show, seperti yang kita rasakan selama ini !,” harap Cak Hasan.
Di sisi lain, emak-emak Super Women KBRS Perjuangan yang turut membantu mensukseskan kegiatan ini berkata, “Mudah-mudahan Idul Adha tahun depan kita masih diberi umur panjang dan bisa melaksanakan penyembelihan dan pembagian daging qurban kepada masyarakat, yang terpenting kegiatan ini juga sebagai sarana wisata religi bagi semua anggota KBRS Perjuangan tanpa terkecuali,” komentar Mak Atik yang biasa dipanggil Banteng Wedok.
Usai dikemasi, daging qurban tersebut dibagikan oleh KBRS Perjuangan kepada masyarakat pekerja di sekitar Balai Pemuda Surabaya. Di penghujung acara, disampaikan obrolan-obrolan evaluasi sebagai tanda guyub dan rukunnya organisasi yang bermarkas di Jl. Tanjungsari 4 Surabaya. ( Syam )
Comments are closed.