A place where you need to follow for what happening in world cup

Kapolda Jatim & Pangdam V Brawijaya Silaturrahim ke Ponpes Syaichona Kholil Bangkalan

160

Bangkalan, Masura II Gerbang News

Kapolda Jatim Irjen Pol Dr. Mohammad Fadil Imran, M.Si., bersama Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Widodo Iryansyah melaksanakan silaturrahmi ke pondok pesantren Syaikhona Mohammad Kholil Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Kedatangan rombongan yang berlangsung pada hari Rabu (24/06/2020), disambut langsung oleh Kapolres Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra dan Bupati Bangkalan RKH Latif Amin Imron.

Pada pelaksanaan kegiatan silaturrahmi kali ini, Kapolda Jatim memohon dukungan dari para alim ulama’ se Madura supaya turut berperan aktif dalam menanggulangi penyebaran corona virus disease.

Menurut Irjen Pol Dr. Mohammad Fadil Imran, M.Si., tanpa adanya dukungan dari semua elemen masyarakat akan sulit mengatasi persoalan yang ada, baik Covid-19, kamtibmas maupun kriminalitas.

“Oleh sebab itu, sinergitas bersama ulama’ dan pengurus ponpes akan kami tingkatkan demi memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” tutur Kapolda Jatim.

Pondok pesantren, sambungnya, adalah tempat menimba ilmu bagi santri yang notabene para generasi penerus bangsa. Agar ponpes bisa berjalan dengan baik, Polri siap mendukung penuh operasional yang ada di dalam ponpes.

“Kami sangat sayang dengan para Ulama, dan bagaimana dapat melindungi para ulama di masa pandemi ini. Maka kami berharap protokol kesehatan selalu dipedomani,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, mengingat dalam waktu dekat ini ada agenda Pilkada, maka Umaro’ dan Ulama’ harus bekerjasama serta saling bahu membahu menyampaikan kepada masyarakat agar dalam menyuarakan hak politiknya bisa dilakukan dengan damai.

“Kami berharap Jatim bisa aman, damai dan sejuk. Keberagaman boleh saja, namun tetap rukun dan damai di Jawa Timur, tetap dalam satu kesatuan yang cinta dengan NKRI. Insan Allah bisa terwujud manakala Umaro’ dan Ulama’ bersatu,” terang Kapolda Jatim.

Irjen Pol Dr. Mohammad Fadil Imran, M.Si., menyatakan siap menerima hukuman apapun dari Ulama’ jika telah melakukan kesalahan, termasuk siap menerima nasehat dari Ulama selama 24 Jam.

“Saya sebagai Kapolda Jatim, kalau ada salah, silakan saya dijewer telinganya. Bila ada salah dan dinasehati 24 jam, saya siap menerima. Silaturahmi tetap jangan putus, karena ulama juga tempatnya masyarakat mengadu, dan saya selama jadi Kapolda akan menjadwalkan setiap saat akan silaturahmi. Saya berjanji akan menginjakkan kaki saya di semua pondok pesantren,” pungkasnya. ( Pading )

Comments are closed.