A place where you need to follow for what happening in world cup

Penyuluhan Kapolsek Simokerto Cegah Tawuran Remaja

0 87

Surabaya, Jawa Timur || Gerbang News

Menindaklanjuti adanya tawuran remaja hingga menyebabkan meninggal dunia di Kota Surabaya, Kapolsek Simokerto Kompol Mohammad Irfan langsung melakukan penyuluhan di kantor Kelurahan Tambakrejo Jalan Ngaglik No 87 Surabaya.

Dengan didampingi Pawas Ps Kanit Lantas Ipda Dwi Ady M, turut hadir Lurah Tambakrejo, Tokoh masyarakat, Tokoh Agama, Ketua RW dan RT, serta perwakilan warga Tambakrejo.

Dihadapan undangan yang hadir, Kompol Mohammad Irfan menyampaikan penyebab terjadinya aksi tawuran remaja. Pertama, karena remaja atau pelajar tersebut sedang mengalami krisis identitas.

“Identitas diri yang dicari remaja adalah bentuk pengalaman terhadap nilai-nilai yang akan mewarnai kepribadiannya,” papar Kapolsek Simokerto, Selasa siang (12/12/2023) sekitar pukul 12:00 WIB.

“Jika tidak mampu menemukan atau menginternalisasi nilai-nilai positif ke dalam dirinya, serta tidak dapat mengidentifikasi dengan figur yang ideal, maka akan berakibat buruk, yakni munculnya penyimpangan-penyimpangan perilaku pada remaja tersebut,” tambahnya.

Kedua, sambung Kapolsek Simokerto, pengawasan orang tua tidak memadai. Ketika orang tua tidak memberikan pengawasan yang memadai, remaja cenderung akan melakukan perilaku agresif atau aktivitas kriminal.

“Tanpa pengawasan orang dewasa, remaja tidak memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat pilihan yang baik atau untuk mengenali risiko,” jelas Kompol Mohammad Irfan.

Akibatnya, para remaja ini cenderung berteman dengan orang yang salah, mengambil risiko yang tidak perlu, dan bereksperimen dengan hal-hal yang tidak diizinkan oleh orang tuanya.

“Remaja membutuhkan disiplin yang adil dan tegas, serta interaksi yang konsisten dan arahan dari orang tua. Ketika orang tua mengambil peran aktif dalam kehidupan remaja mereka, itu mengurangi kemungkinan kekerasan remaja,” tandasnya.

Sedangkan yang ketiga, yaitu tekanan teman sebaya. Tekanan teman memainkan peran penting dalam kekerasan remaja sebagai penyebab tawuran, terutama karena anak-anak lebih cenderung terlibat dalam perilaku berisiko atau kekerasan ketika mereka bertindak sebagai sebuah kelompok.

“Remaja yang biasanya agresif atau melakukan kekerasan sendiri sering merasa diberdayakan saat berada didalam sebuah kelompok. Seperti kejadian tawuran remaja beberapa hari lalu yang mengakibatkan korban jiwa seorang remaja 15 tahun yang masih pelajar SMP,” terang Kapolsek.

Diharapkan setelah pertemuan ini dilanjutkan dengan saling bersinergi antara 3 Pilar, yaitu kepolisian, kecamatan dan koramil, serta yang paling utama komunikasi dari tokoh masyarakat, tokoh agama, juga ketua RT/RW bila di wilayah kampungnya terlihat gelagat ada remaja yang berkumpul agar secepatnya menghubungi 3 Pilar Kecamatan Simokerto supaya kejadian tawuran remaja ini bisa ditiadakan.

“Peran aktif masyarakat ini sangat membantu sekali kinerja dari pihak keamanan dalam melakukan pencegahan dan mewujudkan situasi Kota Surabaya, khususnya Kecamatan Simokerto bisa selalu aman kondusif,” ujar Kapolsek Simokerto Kompol Mohammad Irfan.

( Syam )

Sumber : Humas Polsek Simokerto Polrestabes Surabaya

Leave A Reply

Your email address will not be published.