Surabaya, Jawa Timur || Gerbang News
Walikota Surabaya Eri Cahyadi, S.T., M.T., mengunjungi korban seluncuran Waterpark Kenjeran yang ambrol, pada hari Sabtu ( 07/05/2022 ) sekitar pukul 19.35 WIB, di RSUD Dr. Soewandhie Jalan Tambak Rejo No. 45-47 Tambakrejo, Kecamatan Simokerto Surabaya.
Kedatangan Walikota Surabaya Eri Cahyadi, S.T., M.T., ini untuk menjenguk dan memastikan semua korban seluncuran Waterpark mendapatkan pembiayaan pengobatan sepenuhnya yang di tanggung oleh pengelola atau manejemen sampai sembuh total.
“Di RSUD Dr. Soewandi ini yang di rawat inap ada 4 orang, dengan rincian 3 orang patah tulang dan 1 orang tidak ada kendala apapun. Sudah dilakukan scan pada tulang, semuanya normal. Namun ada yang mengalami pusing, sehingga tetap rawat inap dan di observasi dulu,” ujarnya.
Fainsa’allah, lanjut Eri, tadi Pak Paul selaku manajemen yang bertanggung jawab juga menyampaikan, akan menanggung semua biaya sampai dengan sembuh total. Tidak hanya pada operasinya aja, waktu kontrol atau perlu terapi di tanggung menajemen.
Sementara itu, Pemerintah Kota Surabaya akan mendampingi semua korban yang mengalami traoma, yang dilakukan oleh Amelia A. Nantinya, pada waktu kontrol yang tidak mempunyai kendaraan dipastikan Pemerintah Kota wajib bantu mengantar kontrolnya ke rumah sakit dari masing-masing puskesmas atau dinas kesehatan.
“Adapaun sarananya akan menggunakan mobil ambulance dari Puskesmas atau dari Dinas kesehatan. Tadi manajemen berjanji dan memastikan tidak sedikitpun ada biaya yang keluar dari korban untuk mengobati luka ataupun operasi. Mudah-mudahan kejadian ini yang terahir di Kota Surabaya, dan ini menjadi warning betul bagi pengelola wisata, khususnya investor untuk terus melihat kemampuan dari alat-alat permainannya maupun kemampuan dari umur ekonomisnya,” tuturnya.
“Nanti lihat perijinannya, kita akan evaluasi lagi. Tidak ada orang yang akan menghendaki semuan ini terjadi, namun semua adalah musibah. Semoga menjadi pelajaran bagi kita semua, apapun di tempat itu keuntungan bisa kita dapat, tapi keselamatan jiwa dan kepentingan masyarakat jauh lebih utama,” pungkasnya. ( Moh Sumbri )