A place where you need to follow for what happening in world cup

‘Viral’ Korupsi BLT – DD di Desa Banjar Talela Sampang Akhirnya Terungkap Kebenarannya

194

Sampang, Madura || Gerbang News

Tindak pidana korupsi yang terstruktur, sistematis dan masif di desa Banjar Talelah, Sampang, Madura, yang sempat viral akhirnya terungkap kebenarannya.

Dikutip dari laman website liputanindonesia.co.id dengan judul “BLT – DD Didesa Banjar Talelah Sampang Dikorupsi”, bahwa pemotongan bantuan sosial stimulus untuk warga terdampak Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) melalui anggaran Dana Desa atau BLT-DD tampaknya tidak mendasar. Bahkan, Kepala Desa (Kades) setempat mengaku kecolongan.

Terbukti, besaran BLT-DD yang semestinya diterima Keluarga Penerima Manfaat (KPM) terdampak Covid-19 senilai Rp 600 ribu dipotong sebesar Rp 400 ribu, sehingga KPM pun menerima hanya sebesar Rp 200 ribu yang tidak diketahui pihak Kades.

Sementara itu, Mat Sidi selaku Kepala Dusun Cangkerep, Desa Banjar Talela, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, menyampaikan permintaan maafnya atas kesalahan yang dilakukannya. Menurutnya, hal itu dilakukan semata-mata hanya untuk kepentingan masyarakat yang dianggap terdampak wabah virus Covid-19.

“Mulanya memang saya kumpulkan para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BLT – DD di dusun saya, agar sama-sama memikirkan tetangganya yang tidak terdata, tetapi juga membutuhkan bantuan ini. Mereka pun sepakat dan itu diberikan oleh mereka tanpa melalui saya,” ujar Kasun Matsidi dikutip dari laman portalmerdeka.com pada hari Minggu (07/06/2020) kemarin.

Menanggapi hal tersebut, Rifai selaku Sekjen LSM Lasbandra mengecam keras tindak pidana korupsi yang ada di Desa Banjar Talela dan berharap pihak Kepolisian Resort Sampang menindak tegas. Dirinya menegaskan, temuan pemotongan bansos BLT-DD perangkat desa disalah satu dusun di Desa Banjar Talelah ditegaskannya sudah tersampaikan jauh-jauh hari sebelum terjadi keributan di bawah kepada pihak Kades langsung. Akan tetapi, pihak Kades justru tidak meresponnya. Bahkan, pihak Kades terkesan membiarkan perangkat desanya bermain di luar aturan.

“Dengan adanya pengembalian tersebut, terbukti jelas bahwa BLT DD di Desa Banjar Talela di korupsi Perangkat Desa. Namun oleh pihak Kades terkesan dibiarkan, meski sudah dilaporkan saat itu. Dan sekarang mungkin karena sudah disomasi dan beritanya menjadi viral, akhirnya jumlah bansos BLT-DD yang sempat terpotong itu dikembalikan. Coba mungkin tidak viral di pemberitaan, tindakan korupsi BLT-DD akan benar-benar terjadi di Sampang. Warga akan menerima hanya sebesar Rp 200 ribu,” tudingnya. ( Tim / Red )