Sidoarjo, Jawa Timur || Gerbang News
UMKM Aloha memprotes rencana pengerjaan proyek fly over. Sebab, mereka yang selama ini menggelar usaha di akses Aloha terancam digusur tanpa ada kompensasi dari pemerintah. Meski pihaknya mengaku sudah sewa lahan.
Pak Budi selalu koordinator UMKM Aloha mengatakan, pihaknya tidak menghalangi pembangunan. Meski begitu, pemerintah diharapkan tidak mencampakkan pelaku UMKM ini tanpa ada solusi atau relokasi untuk penataan usaha mereka.
“Kami mendukung pembangunan ini, tetapi pemerintah juga harus memperhatikan kami juga,” tegas Budi Koordinator UMKM yang didampingi oleh LBH Damar (Lembaga Bantuan Hukum) Shobur.
LBH Damar juga menambahkan, saat mencoba meminta untuk tidak menutup lahan klien mereka. Karena proses hukum sedang berlanjut, kenapa pengerjaan proyek masih tetap berjalan,” imbuhnya.
Saat mencoba memberikan keterangan, Shobur selaku pendamping dari UMKM Aloha tersebut di jangkal oleh Oknum TNI berpangkat Mayor dipundaknya yang berinisial (E), jika pengerjaan proyek ini tetap harus berjalan. “Kita bertemu di pengadilan saja mas,” tutur sang mayor.
“Jika sudah ada proses hukum, kenapa proyek ini masih berjalan, sedangkan status PKS (perjanjian kerja sama) belom berakhir. Jadi, otomatis tempat ini statusnya (A QUO), karena gugatan sudah masuk ke Pengadilan Sidoarjo,” ucap Shobur.
( Redaksi )