A place where you need to follow for what happening in world cup

Semeru Disimulasikan Meletus, BNPB Uji Kesiapan Jatim Hadapi Bencana

8

Surabaya || Gerbang News

 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengadaan simulasi penanggulangan bencana di Provinsi Jawa Timur Tahun 2025 dengan kenario Ancaman Letusan Gunung Semeru. Simulasi yang berlangsung di Hotel Atria Centra Surabaya ini didiadakan selama tiga hari, yaitu tanggal 17-19 Juni 2025.

 

Kegiatan simulasi ini diikuti oleh instansi terkait sesuai cluster yang diperankan. Antara lain, cluster SAR dan Evakuasi yang diperankan oleh Tim Sar, Satpol PP dan BPBD. Lalu terdapat Cluster Kesehatan, yang diperankan oleh Dinas Kesehatan dan RSJ Menur, dan Cluster Pendidikan yang diperankan oleh Dinas Pendidikan dan Ikatan Guru Indonesia (IGI), serta cluster pengungsian dan logistik yang diperankan Dinas Sosial Jatim Bersama BPBD Jatim.

 

Pada saat pembukaan, Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Subroto, menyampaikan, bahwa simulasi dengan skenario ancaman bencana Erupsi Gunung Semeru, bertujuan utuk menguji rencana kontingensi (Renkon) sebagai wujud membangun kesiapsiagaan kedaruratan, meningkatkan kapasitas dan kompetensi para pemangku kepentingan saat menghadapi ancaman bencana, yaitu melalui Simulasi PB yang mencakup pelaksanaan kegiatan Table Top Exercise (TTX) dan Command Post Exercise (CPX).

 

Selain itu, juga untuk melatih kemampuan komunikasi, koordinasi dan keterpaduan sesuai SOP bersama saat penanganan darurat Erupsi Gunung Semeru. “Dn tak kala penting aalah mengevaluasi pelaksanaan simulasi untuk masukan pada revisi atau pembuatan SOP baru,” ujar Gatot Subroto.

 

Dijelaskannya, Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa (3.676 mdpl), dan tercatat aktif sejak 1818. Tipe Letusan Gunung Semeru adalah vulkanian & strombolian, serta memiliki bahaya primer berupa Awan panas, Lava pijar dan Guguran batu. Sedangkan bahaya sekundernya berupa lahar hujan/lahar dingin.

 

Adapun rencana kontigensi yang diuji dalam simulasi memiliki skenario kejadian yang mengacu pada peristiwa letusan 4 Desember 2021 dan 2022. Pada peristiwa ini aktivitas Gunung Semeru meningkat dengan erupsi dan sebaran awan panas sampai ±12 km.

 

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh unsur memahami peran dan tanggung jawabnya masing-masing, dan mampu bergerak cepat, tepat, serta terkoordinasi saat bencana sungguhan terjadi,” ujarnya.

 

Ia menambahkan, melalui simulasi ini, Jatim diharapkan semakin tangguh dalam menghadapi ancaman bencana, dan masyarakat semakin siap serta terlindungi dari risiko bencana di masa depan.(Sumbri)