Surabaya || Gerbang News
Oleh: Syamsul Arifin
Penggagas “Akar Rumput” dari Perak Surabaya menyayangkan pengesahan UU Cipta Kerja yang terkesan dikebut dan sarat kepentingan saat pandemi seperti sekarang ini, alangkah bijaksana bilamana pemerintah lebih fokus terhadap pencegahaan dan pemutusan mata rantai Covid-19.
Pengesahan UU Cipta Kerja oleh DPR menunjukkan signal para wakil rakyat lebih banyak mendengar aspirasi segelintir orang daripada kepentingan rakyat banyak. UU Cipta Kerja lebih banyak mengakomodasi kepentingan para pemodal daripada akar rumput di bawah.
Kesan bahwa dunia perpolitikan kita sekarang sudah dikuasai oleh oligarki politik semakin tampak jelas. Para wakil rakyat banyak yang tersandera, sehingga kurang berani menyuarakan suara yang berbeda dari kepentingan pimpinan partai.
Dalam pembahasan RUU Cipta Kerja situasi seperti itulah yang sangat tampak, sehingga UU ini benar-benar kelihatan lebih banyak membela kepentingan pemilik modal dan sangat mengabaikan kepentingan rakyat luas.
“Saya berharap kepada rekan-rekan yang di bawah untuk selalu intens kawal terus, kalau memang benar RUU ini sarat akan penyelewengan dan bukan menyelesaikan masalah. Saya rasa sesuatu yang tepat dan wajar bilamana emang masyarakat tidak sependapat,” ujar Syamsul Arifin.
“Kita harus punya nalar kekritisan, semua demi kebaikan dengan substansi yang benar dan yang terjadi semua sarat akan kepentingan,” tambahnya.
Pada dasarnya, RUU yang katanya Kontroversial ini harusnya ditinjau ulang sambil bagaimana memberi ruang keterbukaan soal bagaimana mengakomodir UU ini “On The Track”.
Jangan sampai penumpang gelap berusaha menutupi dan menghancurkan semua dengan sebagian pasal kontroversialnya, yang dimana awalnya baik, begitu masuk pasal tertentu akhirnya carut marut dan tidak sedikit melahirkan masalah.
“Saya bersikap untuk visioner dan tetap menghimbau kepada rekan-rekan yang melakukan Unras ataupun mogok kerja, tetap harus mengedepankan protokol kesehatan dengan baik. Karena kita tidak tau dalam sikon seperti ini kapan pandemi ini berakhir,” tutup penggagas Akar Rumput ini. ( Red )
Comments are closed.