Pawai Taaruf MTQ Nasional 2024: Masyarakat Samarinda Berebut Bunga dari Mobil Hias Kafilah Jatim dan Doakan Juara Umum
Samarinda, Kalimantan Timur || Gerbang News
Suasana penuh semangat dan euforia mewarnai Pawai Taaruf dalam rangka pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-XXX di Kota Samarinda. Ribuan masyarakat tumpah ruah di sepanjang jalan utama, mengiringi iring-iringan kafilah dari berbagai provinsi. Salah satu momen yang paling dinanti dan berkesan adalah ketika mobil hias Kafilah Jawa Timur (Jatim) memasuki garis finis. Masyarakat yang telah sejak lama menanti, segera berebut bunga segar dan cantik yang dibagikan dari mobil hias tersebut, sambil mendoakan agar Jatim menjadi Juara Umum dalam perhelatan akbar ini.
Mobil hias Kafilah Jatim tahun ini tampil memukau dengan tema “Langgar Majapahit,” sebuah simbol kebudayaan dan nilai-nilai toleransi antarumat beragama di era Kerajaan Majapahit. Dekorasi mobil dihiasi dengan replika Langgar Panggung, yang merupakan representasi masjid bergaya arsitektur khas Majapahit. Tidak hanya menampilkan keindahan seni bangunan Jawa kuno, mobil ini juga menyimbolkan harmonisasi antara budaya Jawa dan Arab pada masa kejayaan Majapahit. Tema ini sekaligus mengingatkan akan nilai-nilai kerukunan yang diwariskan dari masa lampau.
Keindahan mobil hias tersebut semakin terasa lengkap dengan rangkaian bunga segar yang menghiasi setiap sudutnya. Bunga-bunga ini bukan hanya menjadi ornamen estetika, tetapi juga memiliki makna simbolis sebagai lambang kedamaian, keindahan alam, dan keberkahan. Usai mobil hias melintas di garis finis, para peserta pawai yang berada di atas mobil mulai membagikan bunga-bunga tersebut kepada masyarakat yang menyaksikan.
Warga Samarinda Berebut Bunga
Warga Samarinda yang telah menantikan momen ini langsung bergegas ke tepi jalan, mengulurkan tangan untuk meraih bunga segar dari mobil hias Kafilah Jatim. Keindahan bunga yang menawan membuat suasana semakin riuh dan penuh kegembiraan. Beberapa di antara mereka bahkan rela berdesak-desakan demi mendapatkan satu tangkai bunga sebagai kenang-kenangan dari Kafilah Jatim.
“Alhamdulillah, saya berhasil mendapatkan bunga dari mobil hias Jatim. Ini seperti berkah tersendiri, dan saya berharap semoga Jawa Timur bisa kembali menjadi Juara Umum,” ujar Rina, seorang warga Samarinda yang ikut meramaikan acara pawai.
Ia mengaku sudah lama mengagumi keindahan budaya Jawa Timur dan merasa terhormat bisa menyaksikan langsung pawai ini.
Momen pembagian bunga ini juga menjadi ajang persatuan bagi masyarakat. Mereka tak hanya berebut bunga, tetapi juga saling berbagi cerita, berfoto bersama, dan tak henti-hentinya mengirim doa bagi Kafilah Jatim.
“Kami mendoakan semoga Jatim kembali berjaya di MTQ Nasional kali ini. Semoga bunga ini menjadi tanda keberkahan bagi kita semua,” ujar Syarif, warga asal Madura yang kini tinggal di Samarinda.
Tak hanya warga Samarinda, komunitas warga Jawa Timur yang tinggal di Samarinda juga turut hadir dan meramaikan pawai ini. Mereka dengan penuh antusias mendukung dan mendoakan agar Kafilah Jatim bisa mengukir prestasi terbaik dalam ajang MTQ Nasional 2024. Mereka merasa bangga atas penampilan Kafilah Jatim yang selalu konsisten menonjolkan kekayaan budaya dan agama dalam setiap kesempatan.
Warga berdesak-desakan demi mendapatkan satu tangkai bunga sebagai kenang-kenangan dari Kafilah Jatim.
“Saya sangat bangga dengan Kafilah Jawa Timur. Setiap tahun, mereka selalu menghadirkan sesuatu yang berbeda dan inspiratif. Kali ini, tema Majapahit benar-benar luar biasa. Harapan kami tentu saja Jatim bisa juara umum lagi. Kami selalu mendukung dan mendoakan yang terbaik,” kata Nurul, warga asal Malang yang kini tinggal di Samarinda.
Komunitas Jawa Timur di Samarinda juga mengadakan doa bersama selama pelaksanaan MTQ Nasional. Mereka meyakini bahwa dukungan moral dari masyarakat akan memberikan semangat tambahan bagi para peserta kafilah.
“Kami sudah menyiapkan doa-doa khusus, terutama untuk kafilah Jatim. Semoga mereka diberikan kekuatan dan ketenangan dalam berlomba,” ujar Ahmad, salah satu tokoh masyarakat asal Jawa Timur yang ikut hadir dalam acara pawai tersebut.
Tema “Langgar Majapahit” yang diusung Kafilah Jatim bukan sekadar hiasan visual. Di balik desain arsitektur megah dan rangkaian bunga yang indah, tersimpan pesan penting tentang toleransi dan keberagaman. Kerajaan Majapahit, sebagai salah satu imperium terbesar di Nusantara, dikenal dengan kemampuannya mengelola keberagaman suku, agama, dan budaya dalam satu kesatuan. Nilai-nilai ini menjadi pesan utama yang ingin disampaikan Kafilah Jatim melalui pawai tersebut.
Ketua Pelaksana Harian Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Jawa Timur KH Abdul Hamid Abdullah menjelaskan, bahwa tema ini dipilih untuk mengingatkan masyarakat bahwa Indonesia sejak dahulu kala sudah memiliki tradisi toleransi yang kuat.
“Kita ingin mengingatkan, bahwa Majapahit adalah simbol kebersamaan dan persatuan dalam keberagaman. Ini juga yang kita terapkan di Jawa Timur, dan harapan kami, ini bisa menjadi inspirasi bagi seluruh peserta MTQ Nasional,” ujarnya.
KH Abdul Hamid juga menyampaikan harapannya agar melalui pawai ini, semangat toleransi dan kebersamaan bisa lebih diperkuat di tengah masyarakat.
“Kita tidak hanya menampilkan budaya, tetapi juga membawa pesan moral tentang pentingnya hidup berdampingan dalam keragaman,” tambahnya.
Masyarakat yang berebut bunga segar dan cantik dari mobil hias Kafilah Jatim tidak hanya merasakan kebahagiaan sesaat, tetapi juga membawa pulang harapan dan doa agar Jawa Timur kembali berjaya sebagai Juara Umum.
Semangat kebersamaan, toleransi, dan keberagaman yang ditampilkan melalui pawai ini akan terus dikenang oleh masyarakat Samarinda, khususnya mereka yang ikut menyaksikan momen indah tersebut. Dengan dukungan dan doa dari masyarakat, besar harapan bahwa Kafilah Jatim dapat memberikan yang terbaik di MTQ Nasional ke-XXX ini.
Sumber : Dinas Kominfo Jatim