Dinas Kominfo Jatim || Gerbang News
Sektor industri masih memberikan kontribusi dominan pada ekspor Jawa Timur di bulan Juni 2021. Sektor tersebut berkontribusi sebesar 84,80 persen terhadap peningkatan ekspor Jawa Timur, dengan nilai mencapai 2,06 miliar dollar AS atau meningkat sebesar 22,46 persen.
Dibandingkan dengan bulan Mei 2021, ada peningkatan sebesar 48,02 persen. Begitupun dibandingkan bulan Juni tahun sebelumnya, serta merupakan nilai tertinggi bila dibandingkan periode Januari 2019 sampai Juni 2021.
Peningkatan ekspor tersebut selaras dengan semangat Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, untuk terus mendorong percepatan peningkatan transaksi perdagangan luar negeri serta menambah devisa melalui ekspor guna menyeimbangkan neraca perdagangan Jawa Timur.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim Drajat Irawan mengatakan, sektor-sektor yang memberikan sumbangan masih didominasi oleh industri lemak dan minyak hewan/nabati, tembaga, produk kayu dan olahannya, serta produk perhiasan/permata.
“Hal ini menunjukan bahwa sektor industri kita saat ini masih agresif dalam mendorong pasar luar negeri di tengah adanya wabah pandemi Covid-19 ini,” ujar Drajat melalui siaran pers, pada Sabtu (24/07/2021).
Berdasarkan data yang dihimpun melalui BPS Jatim, sektor industri menyumbang peran sebesar 84,80 persen pada periode bulan Juni tahun 2021. Kemudian disusul oleh sektor migas sebesar 9,08 persen, sektor pertanian sebesar 6,97 persen, dan sektor tambang sebesar 0,17 persen.
“Pada bulan Juni 2021, Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor utama Jawa Timur. Disusul dengan Jepang, Tiongkok, Malaysia, dan India,” kata Drajat menjelaskan.
Guna memperluas akses pasar ekspor bagi sektor industri, Pemerintah Prov. Jatim melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk melakukan identifikasi komoditas potensial yang mampu menjadi salah satu penggerak pemulihan ekonomi. Tidak hanya terbatas pada industri besar, tetapi juga pelaku industri kecil dan menengah.
“Kita ketahui bersama, kontribusi sektor industri hingga kini masih mendominasi terhadap capaian nilai ekspor Jawa Timur. Jadi, ini merupakan salah satu poin bagi pemerintah untuk memberikan perhatian khusus kepada pengembangan sektor industri tersebut,” ungkapnya.
Dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur telah memetakan beberapa sektor prioritas diantaranya adalah tembaga murni berupa katoda, barang perhiasan dari logam mulia, kayu lapis dengan ketebalan tidak melebihi 6 mm, perabotan kayu dan lainnya. Kemudian kayu dan olahannya (termasuk strip dan frieze untuk lantai papan), fraksi cair dari minyak yang dimurnikan dalam kemasan, serta udang.
Sejumlah strategi terus diupayakan untuk meningkatkan ekspor di Jawa Timur. Diantaranya adalah stimulus kepada pelaku usaha, baik di sektor industri maupun perdagangan, yang diberikan melalui pendampingan, bantuan konsultasi melalui hotline center dinas, pelatihan, dan sosialisasi. ( Syam )