Jakarta || Gerbang News
Kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang terjadi di Jl. Asia Afrika Gelora Jakarta Pusat pada tanggal 24 Juni 2020 lalu telah memasuki babak pemanggilan pelapor dan para saksi.
Dalam perkara ini, penyidik laka lantas Polda Metro Jaya Aiptu Joko kembali memeriksa para saksi dengan beberapa pertanyaan terkait peristiwa tersebut.
“Tadi kami berempat diperiksa penyidik dan dimintai keterangan tentang kejadian perkara. Namun kami mendapat tekanan atas pertanyaan-pertanyaan penyidik,” kata salah satu saksi selepas memberikan keterangannya di kantor Ditlantas Polda Metro Jaya Jl. MT. Haryono, Pancoran Jakarta Selatan, Senin (29/06/2020).
Berdasarkan keterangan saksi, penyidik membantah soal kendaraan Amanda Sunindar menyalakan sen kiri, tapi berbelok ke kanan.
“Awalnya kan kami melapor insiden tersebut, dan diarahkan untuk buat laporan resmi. Karena petugas laka lantas mengatakan pengendara mobil Pajero milik Amanda Sunindar jelas salah, sehingga pelapor dan para saksi membuat laporan resmi,” ucap saksi.
Sementara Aiptu Joko saat dikonfirmasi tidak bersedia memberikan keterangan apapun terkait hasil pemeriksaan para saksi. Ia mengarahkan langsung agar menemui Kasie Laka Lantas Polda Metro Jaya.
“Langsung ke pak Kasie Laka Lantas ajah ya, saya sudah melaporkan hasilnya tadi,” ujar singkat Joko di Dit Lantas PMJ.
Berdasarkan informasi yang diterima dari Kompol Gusti Kasie Laka Lantas PMJ, pihaknya sudah bekerja sesuai SOP dan sudah menginvetaris kejadian. Dengan waktu segera, ia akan memanggil pihak-pihak terkait.
“Semua sudah sesuai SOP ya, dan kami dalam dekat-dekat ini akan panggil pihak pelapor, dalam hal ini keluarga korban dari Ibnu Faqi dan terlapor Amanda Sunindar,” jelas Gusti diruang kerjanya, Senin (29/06/2020) sore.
Terpisah, Ketua Forum Wartawan Jakarta Mustofa Hadi Karya yang sering disapa Opan dan Jhon Ketua Perkumpulan Wartawan Online Indonesia DPW DKI Jakarta mengambil sikap atas perkara ini.
Diketahui, korban Laka Lantas Ibnu Faqi mengalami luka berat, dengan patah tulang kaki sebelah kanan, retak-retak di rahang dan mata sebelah kanan terpaksa harus dicopot.
“Korban laka lantas sangat memprihatikan kondisinya, dan pelaku penabrak Amanda Sunindar hanya janji-janji akan membiayai pengobatan korban serta membiayai penghidupan keluarga korban. Mengingat korban tulang punggu keluarga,” urai Opan di depan kantor Ditlantas Polda Metro Jaya yang mendampingi para saksi.
Opan berharap penyidik maupun teman-teman kepolisian yang menangani kasus ini tidak sebelah pihak dan harus mengusut tuntas. “Kami akan kawal sampai tuntas, dan jika ada oknum polisi yang membelokan kasus ini sehingga mematahkan kesaksian maupun bukti-bukti, maka kami akan menjadi tajam mengkritisi kinerja kepolisian,” tegas Opan.
Dikabarkan sebelumnya, pelaku pengendara roda empat (4) jenis Pajero yang bernama Amanda Sunindar seorang publik figur, dan anak dari seorang yang masuk kedalam 150 orang pengusaha terkaya di Indonesia versi tahun 2016.
Berikut penelusuran garia keluarga Amanda Sumindar, yakni orangtuanya bernama Anna Bambang Surjo Sunindar berada di urutan ke-136. Perempuan yang satu ini mengantongi kekayaan sebesar US$180 juta. Dia mengontrol perusahaan peninggalan suaminya, Bambang Suryo Sunindar, yang berasal dari keluarga ningrat Surakarta.
Anna juga memberi sentuhan feminim dalam grup perusahaannya. Dia menjalankan PT Annapola yang memiliki restoran bertema kolonial dan function house yaitu Rumah Kartanegara, Rumah Daksa, dan Rumah Imam Bonjol di Jakarta serta Rumah Sleman di Yogyakarta. Dia juga merupakan presiden direktur PT Penny Roos, perusahaan yang juga mengontrol restoran.
Selain itu, menurut keterangan ajudan Amanda Sunindar, ia merupakan keponakan dari salah seorang mantan Kapolri. ( Syam )