Jayapura, Papua || Gerbang News
Dialog interaktif polisi menyapa yang berlangsung di RRI Jayapura, pada hari Senin (19/05/2022) mulai pukul 07.58 sampai dengan 09.00 WIT, mengusung topik ‘Program Binmas Noken dalam Mensejahterakan Masyarakat di Papua’.
Dalam percakapan yang dipimpin oleh AKBP Yamin Dian Priono, S.I.K., dan diikuti IPDA Anditya Budi Sasongko bersama IPDA Febrianto, S.T., dijelaskan apa Binmas Noken itu, dan ruang lingkupnya.
“Binmas Noken berangkat dari ingin memberikan sesuatu kepada masyarakat Papua yang di pioneer oleh Wakapolda Papua. Jargonnya berasal dari kearifan lokal Papua, yaitu Noken,” terang personel Satgas Binmas Unit Posko.
Lebih lanjut disampaikannya, jika kegiatan Binmas Noken lebih ke arah peemtif, dimana kegiatan Binmas Noken lebih mengembangkan potensi-potensi yang dapat menambah nilai ekonomi masyarakat Papua yang ada di wilayah.
“Salah satu kegiatan Binmas Noken adalah KASUARI (Kesejahteraan Untuk Anak Negeri), yang didalamnya ada program Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan. Ada juga Program SI IPAR untuk menambah pengetahuan, seperti wawasan kebangsaan kepada anak-anak kita di Papua,” ungkapnya.
Sementara menanggapi pertanyaan Binmas Noken sudah berapa lama, AKBP Yamin Dian Priono, S.I.K., mengatakan, bahwa Binmas Noken lahir antara bulan Januari hingga Februari pada tahun 2018, saat masih menggunakan sandi operasi Nemangkawi. “Tepatnya, pada saat awal Januari 2022 sandi operasi diubah menjadi Damai Cartenz,” ucapnya.
Sedangkan untuk menjawab soal adanya 29 Kabupaten yang ada di Papua, apakah semuanya terjangkau atau daerah tertentu saja, “Kami hanya mencakup 5 Kabupaten sesuai rencana operasi, yaitu Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Puncak, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Nduga,” tandasnya.
Terakhir, di jawab juga apa Contoh konkrit kesejahteraan di masyarakat Papua pada Program Binmas Noken. “Binmas Noken melakukan koordinasi ke dinas-dinas terkait, seperti dinas pertanian dan pangan provinsi Papua untuk melakukan kerjasama dalam memberikan bantuan di 5 wilayah operasi,” jelas AKBP Yamin.
Di sisi lain, diterangkan bagaimana BPS menilai Binmas Noken. Ada banyak indikator untuk mengukur keberhasilan di suatu wilayah. Saat ini, BPS hanya melihat dari indikator IPM (Indek Pembangunan Manusia). “Kami melihat IPM di 5 wilayah Operasi Damai Cartenz, dalam hal ini, Binmas Noken sangat rendah. Contohnya Kabupaten Nduga paling rendah se Papua. Pada saat tahun 2022 IPM di Kabupaten Nduga mengalami peningkatan jadi tidak bisa dipungkiri Program Damai Cartenz membawa dampak,” katanya.
Diharapkan program-program yang telah dikerjakan oleh Ops Damai Cartenz 2022 (Binmas Noken) tidak hanya dilakukan 1 tahun saja, tetapi berkelanjutan terus menerus. Terkait 5 wilayah operasi Damai Cartenz yang di pilih sangat tepat, karena IPM yang ada di 5 wilayah tersebut rendah, tetapi potensi ke-5 daerah tersebut bisa dikembagkan,” tambahnya.
Menjawab penelfon bernama Pak Filp di Doyo Baru yang bertanya terkait Program SI IPAR, penjelasan target tujuan program SI IPAR seperti apa, Wakasatgas mengatakan, “Kami tidak mengambil alih dari para pengajar. Kami meluangkan waktu untuk memberikan wawasan kebangsaan kepada anak-anak, terutama di tempat yang terpencil yang sulit dijangkau,” ungkapnya.
Untuk pertanyaan indikator seperti apa yang BPS ambil di wilayah-wilayah pada saat ada pemberian bantuan,
Vina Sub Kordinator BPS Provinsi Papua memaparkan, “Ada banyak indikator yang kami ambil, seperti misalnya pembangunan rumah, atap apa yang digunakan dan lain-lain. Kami juga melakukan kerjasama dengan dinas-dinas terkait seperti Dinas Catatan Sipil. Kami juga berharap pada saat petugas kami melakukan pendataan agar mereka diterima dan setiap pertanyaan yang ditanyakan bisa dijawab dengan sejujur-jujurnya,” ulasnya.
Kemudian penelpon kedua bernama Pak Doni di Padang Bulan mempertanyakan program-program Binmas Noken yang dibuat sudah bagus untuk meningkatkan kesejahteraan kepada masyarakat, kalau boleh dari kepolisian kegiatannya lebih giat lagi. Kalau ada demo-demo, kalau boleh dibilang jangan bikin diri intih, harus melakukan pendekatan yang baik.AKBP Yamin Wakasatgas Binmas Noken menjawab, “Dengan adanya bantuan dan kerjasama dari masyarakat, kami, Polri akan bekerja lebih giat dan lebih baik lagi,” katanya.
“Sementara untuk Kabupaten yang telah disebutkan tadi memang daerah tersebut sangat sulit kami peroleh datanya, karena infrastruktur yang belum lengkap. Oleh karena itu, Vina Sub Kordinator BPS Provinsi Papua BPS berkolaborasi dengan instansi-instansi terkait seperti Capil dan juga Polri untuk mendapatkan data di daerah-daerah tersebut. BPS juga memiliki program yang dinamakan kampung cantik (Cinta Statistik) dimana setiap kampung nantinya memiliki data sendiri,” imbuhnya.
Selanjutnya, penelpon ketiga bernama Pak Andi di Polimak menanyakan, “Saya sangat tertarik dengan Binmas Noken, kami memiliki komunitas yang bergerak di bidang pariwisata. Kami mengajak berkolaborasi dengan Binmas Noken,” tanyanya.
AKBP Yamin Wakasatgas Binmas Noken
Pada Binmas Noken menjawab, “Kami memiliki Program yang dinamakan TIFA (Torang Insaf Paham Adat). Pada program ini kita bisa berkolaborasi untuk menggali kearifan lokal masyarakat Papua,” ucapnya.
Terkait apakah polisi bekerja sendiri di wilayah, AKBP Yamin Wakasatgas Binmas Noken mengatakan, “Sebelum Binmas Noken kerja, kami telah pamit ke orang tuanya. Kami tidak terlepas dari dinas-dinas terkait, misalnya dinas pertanian dan pangan,” terangnya.
Sedangkan Pak Bima di Abepura selaku penelpon keempat menanyakan, “Saya memberikan apresiasi kepada narasumber dari Binmas Noken dan BPS. Kedepannya munngkin perlu berkolaborasi dengan PEMDA, saya merasakan kalo kita berjalan sendiri sangat sulit,” katanya.
Di jawab oleh AKBP Yamin Wakasatgas Binmas Noken, jika di setiap kegiatan Binmas Noken selalu menggandeng dengan dinas-dinas terkait, setiap kali kami turun lapangan dinas-dinas terkait juga ikut.
Penelpon kelima bernama Pak Andi di Polimak menanyakan, “Kami meminta masukan kepada ibu Vina (BPS). Kami membutuhkan data sensius ekonomi, apakah kami bisa dibantu memberikan data tersebut,” tanya Pak Andi.
Vina Sub Kordinator BPS Provinsi Papua BPS akan membatu data yang diminta, “Kami memita Pak Andi datang ke kantor kami untuk kebutuhan data yang diminta,” jawabnya.
Di Closing Statment, AKBP Yamin Wakasatgas Binmas Noken menuturkan, Golnya, Binmas Noken untuk memenangkan melakukan pendekatan humanis ke masyarakat Papua dengan program-programnya. “Kami akan tetap menggelorakan Binmas Noken. Harapan kami di wilayah masyarakat bisa menerima kami dan bekerjasama, berkolaborasi dengan masyarakat,” tegasnya.
Senada, Vina Sub Kordinator BPS Provinsi Papua mengatakan, BPS penyedia data statistik yang terpercaya dan terpadu. “Kami siap memberikan data untuk Akademisi, Pemerintah, Masyarakat untuk kemajuan Indonesia,” tutupnya. ( Syam )