Asa Rakyat Biasa Akankah Jadi Nyata?

Surabaya || Gerbang News

Di tulis oleh Yanto Banteng

Memang benar, bahwa penulis hanyalah simpatisan partai berlambang Banteng Moncong Putih. Tetapi apakah tidak boleh yang bukan kader seperti penulis berharap dikemudian hari, pemimpin Surabaya berasal dari kader Banteng yang sebenarnya ?

Tidakkah Surabaya ini kandang Banteng yang sebenarnya ?
Kalaulah iya, berarti siapapun warga Surabaya yang setidak-tidaknya simpatisan dari partai rakyat tersebut mempunyai hak harap dari pemilik kebijakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

SAKIT !

Ya sakit yang di rasa penulis pada kurun waktu sembilan sampai sepuluh tahun ke belakang.
Rakyatlah yang sakit !
Dan apabila sebagai rakyat merasakan hal tersebut, pertanyaannya bolehkan rakyat berharap pada pemangku kebijakan partai mengirim utusan calon pemimpin Surabaya dari KOMUNITAS BANTENG yang sebenarnya ( Istilah yang sering dipakai penulis Banteng bukan Celeng ).

Sebagai simpatisan partai penulis paham se paham-pahamnya, bahwa keputusan akan dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Pusat ( DPP ) Partai. Bahkan, lebih paham lagi bahwa keputusan tersebut adalah hak Prerogatif dari sang Ketua Umum.

Asyik !

Partai ini benar-benar partai terpimpin, dan demokrasinya pasti terpimpin juga. Berarti keputusan-keputusan yang diputuskan ketua umumnya adalah MUTLAK !

Penulis suka ini. Demokrasi terpimpin sebagaimana dulu Presiden pertama Republik lndonesia Bung Besar Soekarno melakukan itu.

Kembali pada harapan penulis yang bukan kader partai seperti halnya kebanyakan rakyat Surabaya. Bolehkan berharap sang ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDI Perjuangan ) memberikan amanah untuk bakal calon walikota dan wakil walikota berasal dari kader Banteng Asli ?!

Penulis bukan kader partai, tetapi berharap dikemudian hari di pimpin Banteng-banteng sejati dari kandang Banteng. Tidak ada yang didandani Banteng, sehingga menyerupai Banteng untuk bisa direkomendasikan menjadi bakal calon walikota ataupun wakil wakil walikota !

Penulis yang benar-benar di luar lingkaran partai besar pemenang pemilu nasional, bahkan di Surabayapun menjadi pemenang pula. Dan akan sangat ironis apabila merkomendasikan orang yang bukan kader partainya, seakan partai berhenti menciptakan kaderisasi dengan baik.

Untuk itu, penulis tidak hanya bisa mencela, tetapi sanggup melihat bahwa partai ini adalah Partai besar. Partai yang bernama PDI Perjuangan ini mempunyai banyak kader yang layak, bahkan mumpuni untuk memimpin Surabaya.

Penulis yang bukan kader saja bisa menelaah kader-kader PDI Perjuangan yang layak direkomendasikan oleh partai. Apalagi pemangkuh kebijakan partai pasti lebih tahu itu. Adapun menurut penulis siapa-siapa kader yang pantas direkomendasikan dan penulis yakin akan di anut oleh simpatisan, kader dan semua element partai tanpa syarat.

Kader yang layak memimpin Surabaya ke depan tanpa mengecilkan peran partai lain. Karena walau bagaimanapun, partai lain di Surabaya adalah pelengkap adanya demokrasi dalam pemilihan pemimpin Surabaya.

Kader yang layak memimpin Surabaya dalam angan penulis :
WHISNU SAKTI BUANA
Trak Ekskutif pada REL UTAMA, karena beliau menjabat wakil walikota selama dua periode berturut-turut.

DYAH KATARINA
Istri walikota Surabaya periode
2002 – 2010 Bambang Dwi Hartono ( lebih dikenal Bambang DH ), berpengalaman mendapingin walikota sehingga mudah beradaptasi sebagai walikota

PUTI GUNTUR SOEKARNO
Sebagai Trah Soekarno pantas saja sebagai OPSI utama, tetapi harus diingat, apa tidak terlalu kecil memberikan porsi hanya sebagai walikota pada cucu sang Proklamator ? ( Semua berpulang pada pemberi rekomendasi yang tidak lain dan tidak bukan adalah Bulik dari Mbak Puti sendiri ).

Untuk bakal calon walikota PDI Perjuangan ketiga kader utama tersebut patut dikedepankan, dengan mengurangi kebesaran kader lain.

Di jajaran bakal calon wakil walikota, nama-nama kader yang layak dikedepankan :
BAKTIONO
Pengurus partai sejak 1994 -…………
Di jajaran pengurus partai beliau paling senior, dan yang terpenting kebijakan-kebijakannya selalu pro pada rakyat.

Penulis tidak banyak menyorot banyak pada bakal calon wakil walikota. Karena Baktiono terasa mewakili banyak pihak di PDI Perjuangan Surabaya, dan yang terpenting Baktiono bisa diterima semua kalangan di PDI Perjuangan. Bahasa kasarnya, Siapapun bakal calon walikota Surabaya ( Banteng ), Baktiono paling layak mendampingi.

Semoga harapan ideal penulis bahwa kedepan pemimpin Surabaya dari kader-kader Banteng tidaklah berlebihan. Dari pada segenap elemen pendukung PDI Perjuangan yang sudah berkeringat dalam memajukan dan membesarkan partai, tetapi diberikan pada bukan kader ( Celeng ).

Ini akan menjadi bahan cemoohan kader. Dan harapan tidak terjadi perpecahan dalam tubuh kader pendukung adalah munculnya bakal calon walikota dan bakal calon wakil walikota dari kader sendiri.
Semoga !

BANTENG ?!…………………

YANTO BANTENG.
Rahayu.
Nuwun.
( Red )

Asa Rakyat Biasa Akankah Jadi Nyata?