Surabaya || Gerbang News
Arek-arek Suroboyo berbondong-bondong lurug ‘Gedung Juang 45’ untuk menolak adanya deklarasi yang akan diselenggarakan oleh KAMI (Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia) pada hari ini, Senin (28/09/2020).
Sejak pagi hari, massa yang tergabung dalam Solidaritas Arek Suroboyo (SAS) dan Forum Solidaritas Arek Suroboyo Bersatu (FOR Satu) terus menyuarakan suara rakyat di Jl. Mayjend Sungkono No. 106 Surabaya.
Dalam orasinya, Udin Sakera mengatakan, bahwa deklarasi ini dinilai bermuatan Politik Adu Domba, yang menurut rencana akan dihadiri Gatot Nurmantyo dengan tujuan untuk memecah belah Persatuan dan Kesatuan Bangsa serta ingin merebut kekuasaan dengan cara-cara inkonstitusional.
“Kami anggap deklarasi tersebut telah mencederai konstitusi di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jadi, orang-orang yang sakit hati ini melakukan deklarasi bisa diorientasikan kepada makar,” cetus Bang Udin berapi-api.
Salah satu orator dalam aksi damai itu juga sangat menyesalkan, dimana mantan prajurit sumpahnya itu sampai mati, sumpah prajurit sampai mana seharusnya? Setelah dia pensiun, jiwa dan raganya diserahkan untuk membangun, bukan malah membuat sebuah kegaduhan di dalam negara.
Untuk itu, ia mengajak seluruh anak Bangsa agar saling bahu-membahu dan bersama-sama memberantas segala bentuk gerakan inkonstitusional dimanapun berada, terutama di Jawa Timur.
“Masalah KAMI yang mau deklarasi, itu yang kita tolak. Surabaya adalah kita, dan kita siap mengawal serta menjaga Kota Surabaya agar tetap aman, damai dan kondusif dalam bingkai NKRI dan Pancasila,” tandasnya.
“Gerakan KAMI ini melemahkan pemerintahan, dengan mengajak masyarakat untuk melakukan makar. Ini namanya menjadi pengkhianat bangsa, dan ini yang kita tolak,” tambah Bang Udin. ( Syam )